Kede Berita, Jakarta - Nama pengusaha nasional Hary Tanoesudibjo disebut dalam lobi kasus korupsi yang menjerat Aulia Pohan, besan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu secara langsung memberi imbas negatif terhadap harga saham Grup MNC milik Ketua Umum Perindo ini.
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar memberikan pernyataan bahwa Hary Tanoe ikut serta sebagai pihak yang diutus Susilo Bambang Yudhoyono untuk melobi dirinya agar tak memenjarakan Aulia Tantowi Pohan terkait kasus korupsi yayasan Bank Indonesia pada 2009 silam.
Seperti diketahui, setelah kasus korupsi tersebut, Antasari mendekam di penjara sekitar tujuh tahun karena tuduhan pembunuhan bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnain.
Berdasarkan pantauan Media, dari tujuh emiten yang berada di bawah naungan Grup MNC, lima di antaranya terpantau longsor.
Saham PT MNC Investama (BHIT) turun tiga poin (2,14 persen) di level Rp137 per lembar, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) melemah 25 poin (4,07 persen) di level Rp590 per lembar, dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok 105 poin (6,18 persen) ke level Rp1.595 per lembar.
Selain itu, saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) turun dua poin (3,77 persen) ke level Rp51 per lembar dan saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) melemah dua poin (2,74 persen) ke level Rp71 per lembar.
Sementara, hanya saham PT MNC Land Tbk (KPIG) yang berhasil menguat pada penutupan perdagangan hari ini dengan kenaikan hingga 120 poin (9,23 persen) ke level Rp1.420 per saham. Adapun, saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) berjalan stagnan sepanjang hari ini dan ditutup pada level Rp1.025 per saham.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Heldy Arifien, pemberitaan yang tengah menyerang Hari Tanoe ini otomatis mempengaruhi sikap investor dalam melakukan transaksi terhadap saham emiten grup MNC.
"Mau enggak mau direspons dengan adanya sentilan politik ini," ungkap Heldy kepada Media Selasa (14/2).
Pasalnya, Hary Tanoe merupakan sosok yang secara langsung memimpin Grup MNC saat ini. Tentu, peristiwa yang sedang terjadi secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja saham emiten-emitennya.
Namun, Heldy memastikan kondisi ini disebut sebagai panic selling karena investor kaget dengan pemberitaan ini. Sehingga, tanpa pikir panjang investor langsung melakukan transaksi jual setelah berita ini mencuat.
"Tapi saya yakin Global Mediacom dan Media Nusantara Citra akan positif lagi pada perdagangan Kamis besok (16/2)," jelas dia.
Sementara, untuk emiten lainnya akan mengikuti kenaian harga saham kedua emiten tersebut. Artinya, Heldy menilai penurunan ini bukan secara fundamental. Kemudian, secara teknikal Global Mediacom dan Media Nusantara Citra masih memiliki peluang untuk menguat
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar memberikan pernyataan bahwa Hary Tanoe ikut serta sebagai pihak yang diutus Susilo Bambang Yudhoyono untuk melobi dirinya agar tak memenjarakan Aulia Tantowi Pohan terkait kasus korupsi yayasan Bank Indonesia pada 2009 silam.
Seperti diketahui, setelah kasus korupsi tersebut, Antasari mendekam di penjara sekitar tujuh tahun karena tuduhan pembunuhan bos PT Putra Rajawali Bantaran, Nasrudin Zulkarnain.
Berdasarkan pantauan Media, dari tujuh emiten yang berada di bawah naungan Grup MNC, lima di antaranya terpantau longsor.
Saham PT MNC Investama (BHIT) turun tiga poin (2,14 persen) di level Rp137 per lembar, saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) melemah 25 poin (4,07 persen) di level Rp590 per lembar, dan saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) anjlok 105 poin (6,18 persen) ke level Rp1.595 per lembar.
Selain itu, saham PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) turun dua poin (3,77 persen) ke level Rp51 per lembar dan saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) melemah dua poin (2,74 persen) ke level Rp71 per lembar.
Sementara, hanya saham PT MNC Land Tbk (KPIG) yang berhasil menguat pada penutupan perdagangan hari ini dengan kenaikan hingga 120 poin (9,23 persen) ke level Rp1.420 per saham. Adapun, saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) berjalan stagnan sepanjang hari ini dan ditutup pada level Rp1.025 per saham.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Heldy Arifien, pemberitaan yang tengah menyerang Hari Tanoe ini otomatis mempengaruhi sikap investor dalam melakukan transaksi terhadap saham emiten grup MNC.
"Mau enggak mau direspons dengan adanya sentilan politik ini," ungkap Heldy kepada Media Selasa (14/2).
Pasalnya, Hary Tanoe merupakan sosok yang secara langsung memimpin Grup MNC saat ini. Tentu, peristiwa yang sedang terjadi secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja saham emiten-emitennya.
Namun, Heldy memastikan kondisi ini disebut sebagai panic selling karena investor kaget dengan pemberitaan ini. Sehingga, tanpa pikir panjang investor langsung melakukan transaksi jual setelah berita ini mencuat.
"Tapi saya yakin Global Mediacom dan Media Nusantara Citra akan positif lagi pada perdagangan Kamis besok (16/2)," jelas dia.
Sementara, untuk emiten lainnya akan mengikuti kenaian harga saham kedua emiten tersebut. Artinya, Heldy menilai penurunan ini bukan secara fundamental. Kemudian, secara teknikal Global Mediacom dan Media Nusantara Citra masih memiliki peluang untuk menguat
Post a Comment