Kede Berita - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sylviana Murni menyinggung soal dugaan praktik prostitusi di Hotel Alexis. Menurutnya, perlu diadakan pemantauan kondisi lapangan secara langsung untuk membuktikan kebenaran dugaan tersebut.
Bagi dia, pemberantasan prostitusi tak bisa ditegakkan hanya berdasarkan kabar burung semata.
"Persoalannya bukan hanya katanya-katanya, ini sebabnya saat saya menjadi Wali Kota langsung melihat kondisi sebenarnya," ujar Sylvi saat ditemui di Ulujami, Jakarta, Kamis (19/1).
Ungkapan Sylvi ini secara tidak langsung menyindir ucapan calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, yang saat debat antar kandidat, Jumat lalu, sempat menyebut Pemprov DKI Jakarta mengabaikan keberadaan Hotel Alexis.
"Tanya dong ke Pak Anies, sudah lihat atau belum," kata Sylvi.
Pada prinsipnya, Sylvi menyatakan ia dan Agus Harimurti Yudhoyono tak setuju dengan keberadaan lokalisasi berstatus legal DKI Jakarta.
Sylvi menjelaskan, saat masih menjabat sebagai Kepala Biro Bina Sosial Pemprov DKI Jakarta, dirinya ikut membantu penggusuran lokalisasi Kramat Tunggak. Oleh karenanya, dia tak ingin lokasi prostitusi legal kembali dimunculkan.
"Mana mungkin kami ingin ada tempat seperti itu lagi, tak mungkin buat saya," ujarnya.
Meski demikian, Sylvi menyatakan bahwa Jakarta masih membutuhkan tempat hiburan. "Kata kuncinya adalah penegakan hukum, kalau tempat hiburan sudah mulai menyimpang maka harus ditegakkan," tutur Sylvi.
Agus Yudhoyono sebelumnya mengatakan bakal menggunakan pendekatan pendidikan untuk memberantas prostitusi di Jakarta.
Menurut Agus, bekal pendidikan dan keterampilan dapat membantu para pekerja seks komersial (PSK) mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
"Kami ingin mereka mendapatkan keterampilan, pendidikan, dan pelatihan agar bisa masuk ke lapangan pekerjaan lain," ujar Agus.
Bagi dia, pemberantasan prostitusi tak bisa ditegakkan hanya berdasarkan kabar burung semata.
"Persoalannya bukan hanya katanya-katanya, ini sebabnya saat saya menjadi Wali Kota langsung melihat kondisi sebenarnya," ujar Sylvi saat ditemui di Ulujami, Jakarta, Kamis (19/1).
Ungkapan Sylvi ini secara tidak langsung menyindir ucapan calon gubernur nomor urut tiga, Anies Baswedan, yang saat debat antar kandidat, Jumat lalu, sempat menyebut Pemprov DKI Jakarta mengabaikan keberadaan Hotel Alexis.
"Tanya dong ke Pak Anies, sudah lihat atau belum," kata Sylvi.
Pada prinsipnya, Sylvi menyatakan ia dan Agus Harimurti Yudhoyono tak setuju dengan keberadaan lokalisasi berstatus legal DKI Jakarta.
Sylvi menjelaskan, saat masih menjabat sebagai Kepala Biro Bina Sosial Pemprov DKI Jakarta, dirinya ikut membantu penggusuran lokalisasi Kramat Tunggak. Oleh karenanya, dia tak ingin lokasi prostitusi legal kembali dimunculkan.
"Mana mungkin kami ingin ada tempat seperti itu lagi, tak mungkin buat saya," ujarnya.
Meski demikian, Sylvi menyatakan bahwa Jakarta masih membutuhkan tempat hiburan. "Kata kuncinya adalah penegakan hukum, kalau tempat hiburan sudah mulai menyimpang maka harus ditegakkan," tutur Sylvi.
Agus Yudhoyono sebelumnya mengatakan bakal menggunakan pendekatan pendidikan untuk memberantas prostitusi di Jakarta.
Menurut Agus, bekal pendidikan dan keterampilan dapat membantu para pekerja seks komersial (PSK) mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
"Kami ingin mereka mendapatkan keterampilan, pendidikan, dan pelatihan agar bisa masuk ke lapangan pekerjaan lain," ujar Agus.
Post a Comment