Kede Berita, Jakarta - Samsung nampak baik-baik saja meski diterpa insiden Galaxy Note 7. Pasalnya pada laporan keuangan kuartal IV 2016, profit yang mereka cetak justru berlipat 50 persen.
Samsung Electronics merilis laporan keuangan pada Selasa (24/1) dan diketahui keuntungan perusahaan di kuartal IV sebagai yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Bisnis chip menjadi penyokong utamanya.
Penjualan chip yang bagus menambal kerugian yang disebabkan penghentian produksi dan penjualan Galaxy Note 7 pada Oktober silam.
Berdasarkan laporan Reuters, keuntungan berjalan Samsung di Oktober-Desember lalu sebesar 9,22 triliun won atau sekitar Rp 105,8 triliun.
Divisi chip jadi penyumbang terbesar di kuartal itu, melambung 77 persen menjadi 4,95 triliun won dari periode yang sama sebelumnya.
Pada lini mobile, Samsung juga masih mencetak untung sebesar 12 persen menjadi 12,5 triliun won atau sekitar Rp143,42 triliun walaupun di periode itu Note 7 dinyatakan gagal. Seri Galaxy S menjadi penyelamat lini ini.
Sedangkan pendapatan total hampir tak berubah di periode yang sama tahun lalu sebesar 53 triliun won atau Rp608 triliun.
Sehatnya keuangan Samsung ini membuat mereka berencana membeli kembali saham dari tangan para investor.
Samsung baru saja merilis hasil penyelidikan penyebab meledaknya Note 7. Mereka memastikan adanya anomali di baterai dari tiga pemasok yang berbeda.
"Hasil investigasi kami, serta tiga organisasi independen lainnya menyimpulkan bahwa baterai menjadi penyebab utama insiden Note 7," ungkap Koh Dong-jin, president of Samsung mobile communications business kepada wartawan
Post a Comment