Facebook Dituduh Tidak Transparan dalam Penyensoran

KEDE BERITA - Hampir 80 kelompok advokasi termasuk American Civil Liberties Union mengirim surat ke Facebook yang menuduh raksasa jejaring sosial itu kurang transparan dan mengarah pada penyensoran berbau rasial.

Diberitakan Cnet, Kamis (19/1/2017), kelompok itu menyatakan bahwa Facebook tidak proporsional menyensor tulisan dari warna kulit orang, terutama dengan posting-an pidato politik dan kritik dari penegak hukum.

"Bahkan karena para aktivis telah disensor untuk pidato politik dan posting gambar kritis aktor pemerintah termasuk polisi, proses pengaduan pihak ketiga Facebook gagal mencegah penyebaran ancaman kekerasan dan pelecehan oleh kelompok kebencian supremasi putih pada platform Anda," bunyi surat itu.

Proses pengaduan pihak ketiga mengacu pada praktik Facebook untuk menyewa kelompok luar memilah-milah post yang berpotensi hate speech. Pada November 2016, laporan NPR mengatakan, kontraktor kadang-kadang memiliki 10 detik untuk menentukan nasib sebuah konten.

Sementara itu, seorang juru bicara Facebook mengatakan, perusahaan menerima surat itu dan segera meninjaunya. Teguran kelompok advokasi itu merupakan gambaran tantangan Facebook karena berurusan dengan pengaruhnya sebagai jaringan sosial terbesar di dunia.

Post a Comment