Raja Salman Bertemu 36 Tokoh Agama dan Ulama, Ini Daftarnya

Kede Berita, Jakarta - Raja Arab Saudi, Salman ‎bin Abdulaziz Al Saud akan berdialog dengan sejumlah tokoh ormas Islam di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/3/2017).

Pertemuan antara Raja Salman dan para tokoh ormas Islam akan dilakukan di Istana Merdeka. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, lebih dari 20 tokoh Ormas Islam diundang dalam pertemuan ini.

Dari daftar tokoh Ormas Islam yang diundang pihak Istana, tidak tertera nama Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Berdasarkan pantauan media di Istana Merdeka, Raja Salman dan rombongan sudah tiba di Istana setelah melakukan peninjauan dan salat tahiyatul masjid bersama Presiden Joko Widodo di Masjid Istiqlal, Jakarta‎.

Berikut daftar tokoh Ormas Islam yang diundang dalam pertemuan dengan Raja Salman antara lain:

‎1. Pimpinan Pesantren Moderen Gontor Ponorogo, KH Hasan Abdullah Sahal
2. Pimpinan Pesantren Salafiyah Syafiiyah Situbondo, KH Azzaim Ibrahimy
3. Pimpinan Pesantren Al Amin Sumenep, KH Ahmad Mohammad Tidjani
4. Pimpinan Pesantren Darurrahman Jakarta, KH Syukron Ma'mun
5. Pimpinan Pesantren Darunnajah Jakarta, KH Mahrus Amin
6. Pimpinan Pondok Pesantren PP Walisongo Asembagus Situbondo, KH Kholil As'ad
7. Ustaz Arifin Ilham
8. Ustaz Yusuf Mansur
9.  Ketua Umum MUI KH Ma'ruf Amin
10. Ketua Dewan Pertimbangan MUI KH Din Syamsuddin
11. Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar
12. Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj
13. Ketua Umum PP Muhammadiyah, KH Haedar Nasir sebagai
14. Ketua Umum Persis, Aceng Zakaria
15. Ketua Umum DDII Muhammad Siddik
16. Ketua Umum Al-Irsyad al-Islamiyah, Abdullah Jaidi
17. Ketua Umum Jamiyyatul Washliyah, Yusnar Yusuf
18. Ketua Umum Ikadi, Ahmad Satori Ismail
19. Ketua Umum Mathla'ul Anwar, Sadeli Karim
20. Ketua Umum Perti, Basri Barmanda
21. Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva
22. Ketua Umum DMI Masdar F Masdu'i
23. Ketua Umum LDII Abdillah Syam
24. Ketua Umum Rabitah Alalawiyah, Habib Zain bin Umar bin Smith
25. Ketua Majelis Syuro Majelis Rasulullah Habib Nabil al Musawa
26. Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie
27. Direktur The Wahid Institute, Zannuba Arifah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid)
28. Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini sebagai
29. Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa
30. Ketua Umum DPP Wanita Islam, Atifah Thaha
31.  Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Syifa Fauzia
32. Ketua Umum Majelis Nurul Musthofa, Habib Hasan bin Ja'far Assegaf
33. Wantimpres Hasyim Muzadi
34. Mantan Menteri Agama Prof Quraish Shihab
35. Ketua Baznas Prof Bambang Sudibyo
36. Ketua MUI Jateng ‎Habib Muhammad Luthfi bin Yahya

Lewat Spanduk, Para Ibu Curhat Kasus Penistaan Agama ke Raja Salman

Kede Berita, Jakarta - Berbagai cara dilakukan masyarakat Indonesia menyambut kedatangan Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud.

Termasuk yang dilakukan sekelompok ibu-ibu dengan cara membentangkan kain spanduk berbahasa Arab di halaman Masjid Istiqlal, Jakarta saat menyambut kedatangan Raja Salman.

Di atas kain spanduk sepanjang 2,5 meter tersebut, warga yang tidak ingin disebutlkan namanya mengungkapkan ingin menyampaikan pesan kepada Raja Salman terkait kasus dugaan penistaan agama yang terjadi di Indonesia.

Sekelompok ibu-ibu pengajian ini membentangkan spanduk di hadapan para wartawan yang sedang mengantre masuk ke areal Masjid Istiqlal.

Ketika ditanya wartawan mengenai arti tulisan di spanduk itu, mereka balik bertanya. "Ayo yang bisa terjemahkan, terjemahkan saja sendiri ya," jawab salah satu dari mereka.

Tidak lama kemudian datang seorang wartawan yang memiliki kemampuan berbahasa Arab. Wartawan itu pun langsung membaca.

"Selamat datang Raja Salman, kami ingin beritahu Anda untuk melarang Presiden kami Jokowi menzalimi ulama kami dan tangkap segera penista agama," kata seorang jurnalis menerjemahkan spanduk tersebut.

Setelah ada dari salah seorang jurnalis yang menerjemahkan spanduk tersebut, mereka langsung pergi meninggalkan para wartawan kemudian bergabung ke kerumunan warga yang akan masuk Masjid Istiqlal untuk melihat Raja Salman.

Kedatangan Raja Salman ke Masjid Istiqlal disambut antusias masyarakat. Mereka berduyun-duyun masuk ke masjid untuk melihat sang Raja Arab itu.a

Jokowi Kurang Etis Ajak Ahok Sambut Raja Salman

Kede Berita, Jakarta - Kehadiran Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud di Indonesia menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia, tak terkecuali umat Islam.

Raja Salman adalah simbol pemimpin negara Islam. Salman adalah penjaga dua kota suci ummat Islam, Makkah dan Madinah. Kehadirannya sangat dinanti dan dibanggakan, tentunya akan tercatat sebagai salah satu sejarah terbaik.

Sekretaris PP Pemuda Muhammadiyah, Pedri Kasman menyayangkan, saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata juga mengajak Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) dalam rombongan menyambut Raja Salman.

"Ahok adalah terdakwa kasus penodaan agama Islam, agamanya Raja Salman juga. Mengajak terdakwa dalam menyambut tamu istimewa negara adalah sesuatu yang tidak etis," kata Pedri kepada wartawan, Kamis (2/3/2017).

"Jokowi semestinya sensitif dengan perasaan umat Islam yang sedang terluka oleh ulah Ahok. Ahok sudah saatnya ditinggal oleh Jokowi dalam agenda penting kenegaraan," imbuhnya.

Menurutnya, Ahok sebagai gubernur juga sedang dipersoalkan kedudukannya. Semestinya Ahok sudah dinonaktifkan sementara dari jabatan gubernur. Apalagi kasusnya sedang diproses Hak Angket di DPR. "Bangsa ini betul-betul sudah dibikin bising oleh Ahok. Tetapi Jokowi tetap saja diam," tegasnya.

Pedri kembali menegaskan, jika cara-cara ini tidak diakhiri, maka dugaan bahwa pemerintahan Jokowi berpihak ke Ahok makin dekat menemukan kebenarannya.

"Sebagai Presiden, Jokowi harus sensitif dengan perasaan umat dan memperhatikan kepatutan dalam memperlakukan seorang terdakwa," tutupnya.

Raja Salman Dipastikan Tidak Akan Temui Habib Rizieq

Kede Berita, Jakarta - Kabar mengenai akan adanya pertemuan antara pemimpin Arab Saudi Raja Salman bin Abdul Aziz dengan Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab santer berhembus dalam beberapa waktu terakhir. Kabar itu berhembus semakin kencang sejalan dengan semakin dekatnya waktu kedatangan Raja Salman ke Indonesia.

Namun, menurut Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir kabar tersebut tidak benar. "Seperti kata Duta Besar Arab Saudi. Tidak ada rencana ketemu dengan Rizieq," ujar Arrmanantha pada Selasa (28/2).

Meski demikian, Arrmanantha menyebut Raja Salman direncanakan akan bertemu dengan sejumlah tokoh-tokoh agama Islam. Pertemuan tersebut rencananya akan dilangsungkan pada Kamis 2 Maret 2017, atau hari kedua kunjungan raja berusia 81 tahun itu di Jakarta.

"Raja Salman akan bertemu tokoh-tokoh Islam di Indonesia, seperti tokoh-tokoh MUI, Muhammadiyah," lanjut pria yang kerap disapa Tata tersebut.

Dia menambahkan, Raja Salman juga akan bertemu dengan tokoh lintas agama, seperti Islam, Katolik, Kristen, Buddha, Hindu, dan Kong Hucu pada Jumat 4 Maret 2017. Setelah melakukan pertemuan tersebut, pemimpin Saudi itu akan terbang ke Brunei Darussalam untuk melakukan kunjungan singkat, sebelum akhirnya terbang ke Bali untuk beristirahat.

Kapolda Metro Jaya Ingin Tiru Duterte Perangi Narkoba


Kede Berita, Jakarta - Polda Metro Jaya ingin meniru tindakan tegas yang dilakukan Presiden Filipina Rodrigo Duterte terhadap bandar narkoba. Kebijakan menembak mati bandar narkoba diyakini dapat menekan angka peredaran narkoba.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengungkapkan, polisi ingin meniru Presiden Filipina Rodrigo Duterte yang memerintahkan menembak mati para bandar narkoba. "Saya berbincang dengan teman saya di Filipina, mereka menyebut dengan kebijakan tegas itu, peredaran narkoba di sana turun drastis. Kami tiru kebijakan mereka, tapi ya kalau bisa menyerupai lah," paparnya.

Dia mengklaim, Polda Metro merupakan institusi yang paling tegas terhadap narkoba dibanding dengan wilayah kepolisian lainnya. Itu terbukti dari dipecatnya satu oknum polisi karena memakai narkoba, lantas langsung di proses hukum.

Iriawan menjamin, akan memberantas para bandar narkotika itu hingga ke akar-akarnya, termasuk sampai lapas. "Selama ini, bandar selalu enak-enakan di Lapas. Di tangan saya dan jajaran, gak ada lagi yang seperti itu," katanya.

Berdasarkan data dari Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, sepanjang tahun ini sudah ada lima bandar narkoba yang tewas ditembak lantaran melawan saat akan ditangkap.

Raja Salman dan Para Pangeran Arab di Mata Umat Islam Indonesia

Kede Berita, Jakarta - Kemarin, Raja Salman mendarat di Indonesia dan akan di negeri ini selama 9 hari ke depan. Wow lama banget kan?

Untuk ukuran orang Indonesia yang biasa berlibur dalam hitungan hari, tentu akan berpikir sembilan kali lipat sebelum melakukan perjalanan sepanjang itu. Hitungan ini nyaris seperti hitungan umrah kelas menengah Indonesia yang menganggap ibadah umrah sebagai ibadah semi liburan. Rombongan umrah reguler dari daerah-daerah Indonesia, yang mungkin hanya dilakukan oleh orang-orang yang berpikir hanya bisa berumrah sekali seumur hidup, biasanya menghitung dengan empat belas hari termasuk waktu perjalanan.

Tentu saja tidak bijak jika menyamakan perjalanan seorang raja penguasa wilayah terbesar Semenanjung Arab dengan rakyat kelas menengah Indonesia yang kian hari kian religius. Mereka bahkan biasa menjadwalkan perjalanan ibadah umrah secara berkala, pakai arisan segala.

Toh tulisan ini juga tidak berniat membanding-bandingkan perjalanan kenegaraan Raja Salman beserta rombongan yang mencapai 1.500 orang, dengan perjalanan spiritual masyarakat Indonesia kebanyakan. Dari semangat dan perjuangan tentu sama sekali beda, orang-orang Arab tentu tak perlu umrah dan belajar agama untuk dikira menjadi Islami oleh masyarakat Indonesia.

Berpakaian sehari-hari pun sudah dikira Islami, bukankah mereka lebih sering pakai gamis/jubah putih? Di Indonesia, banyak yang meyakini jubah sebagai simbol Islam. Ini agak seperti adanya sebagian orang yang menganggap sarung dan peci sebagai simbol agama Islam di Indonesia.

Bagaimana pun juga, kunjungan Raja Salman ini adalah kunjungan spesial, yah namanya juga raja, apa pun pasti jadi spesial. Tapi ingat ini bukan tentang martabak yang dinilai spesialisasinya dari jumlah telor yang digunakan. Ini tentang Raja Salman dengan segala kemewahan dan kegantengan para pangeran yang menyertainya, tentu saja beserta harapan yang ditumpahkan sebagian bangsa Indonesia, khususnya sebagian umat Islam kepadanya.

Rombongan Raja Salman berjumlah 1.500 orang menyertakan sedikitnya 10 menteri dan 25 pangeran. Sebagai negara dengan sistem kerajaan, tentu saja 10 menteri dan 25 pangeran ini masih memiliki hubungan darah dengan sang raja. Jadi tak perlu bertanya tentang kegantengan mereka, bila salah satunya ganteng, tentu yang lain tak perlu diragukan lagi, toh mereka sekeluarga.

Bila selama ini, perempuan dengan latar belakang konservatif dan tegas secara agama di dunia maya cenderung tidak pernah membahas masalah tampang, tampan, ganteng, jelek atau bulukan dengan alasan itu semua ciptaan Tuhan, maka kedatangan Raja Salman beserta para pangerannya mengubah semua itu.

Justru dari merekalah tumpah ruah pujian atas pesona fisik para pangeran ini. Sebagian menyatakan dengan malu-malu, sebagian mengungkapkan secara langsung namun didahului basa-basi permintaan maaf kepada kaum lelaki pribumi, sementara sebagian lainnya langsung saja main hajar tanpa sungkan-sungkan. Bila sebelumnya, pujian fisik tentang ganteng dan gagah hanya didominasi oleh masyarakat pop dengan mengacu kepada para selebritis di dunia entertainment, kini arus berbalik 180 derajat.

Tak cukup memuji secara verbal, urusan ganteng ini pun dicarikan sandaran pada dalil agama, di mana dalam Islam disepakati bahwa manusia paling ganteng seantero jagat sepanjang zaman adalah Nabi Yusuf sebagai nomer duanya. Tentu saja Nabi Muhammad selalu nomer satu. Tetapi pesona Nabi Muhammad tidak boleh dibanding-bandingkan, maka Nabi Yusuf adalah pilihan pertama urusan pesona ketampanan dalam Islam. Padahal Nabi Yusuf ini adalah putera dari Nabi Ya'qub, Kakek Moyang Bani Israel. So, semoga setelah memuji para pangeran Saudi ini, mereka bisa berdamai dengan Israel atau Yahudi sebagai saudara tua Islam? Jangan mimpi deh, itu urusan lain.

Mengapa tak terjadi pujian-pujian sebaliknya di dunia maya dari kaum lelaki Muslim kepada para puteri dari Saudi? Yang ini jawabnya jelas, sumber-sumber di internet sama sekali tidak mendukung. Ini masalah aurat yang sulit dicarikan dalilnya, apalagi oleh mereka yang cenderung konservatif dan tegas urusan berbusana.

Kehebohan fenomenal lain yang terjadi menjelang kedatangan Raja Salman ke Indonesia adalah adanya beberapa pihak yang mengklaim berjasa untuk
mendatangkan sang raja. Kehebohan ini pun wajib dimaklumi, kenapa?

Karena mungkin mereka berharap keuntungan bagi pribadi atau kelompoknya, entah secara materi, politik atau pun sekedar gengsi. Sesubjektif apa pun, gengsi masih merupakan hal penting bagi beberapa masyarakat Indonesia, penting atau pura-pura dipentingkan dalam hal ini tak menjadi soal.

Berbagai spanduk dan baliho besar atas nama ormas-ormas Islam dipampang di jalanan ibukota untuk menyatakan dukungan dan sambutan atas kedatangan sang raja beserta rombongan. Beberapa lini masa bahkan mencarikan pembenaran pada teks-teks keagamaan (Alquran dan Al-Hadits) atas beberapa hal terkait kedatangan sang raja, temasuk kemewahan yang menyertainya. Hal ini pun dianggap perlu, mengapa?

Mungkin mereka beranggapan, sebagai raja yang menyematkan gelar keagamaan Khodimul Haramaian (pelayan dua tanah suci Makkah-Madinah), tentu sang Raja sudah memikirkan masak-masak segala perilaku dan keadaannya untuk disesuaikan dengan ajaran-ajaran agama. Khususnya saat berkunjung ke negeri dengan jumlah penduduk Muslim mencapai hampir sepuluh kali lipat populasi rakyat negaranya. Jadi penting kan? Untuk menghadirkan kesan agamis ke rakyat negeri ini? Daripada dipertanyakan, masak iya orang Arab nggak agamis? Lalu membawa mobil dari sana pun dicarikan dalil agama. Hello?

Ini seperti beberapa masyarakat indonesia sering salah kaprah, daerah-daerah dengan predikat kota santri, lalu dikira semua masyarakatnya santri. Sering-sering timbul pertanyaan, terutama saat akan mengambil seorang pemuda sebagai menantu, orang sana kan santri-santri, masa dia enggak? Ini hanya misal saja, jangan diambil hati. Teman-teman santri pun dikira santri, padahal santri bisa dan dianjurkan berteman dengan siapa saja, khususnya yang bukan santri. Nah kan jadi tumpang-tindih dan saling menelikung?

Lini masa juga dipenuhi dengan argumen-argumen tentang pentingnya kedatangan Raja Salman bagi perjuangan Islam di Indonesia. Orang-orang ini menganggap bahwa kedatangan Raja Salman dapat berdampak positif bagi kedatangan dakwah Islam di Indonesia.

Mungkin tak dapat dipungkiri, selama ini banyak sekali lembaga-lembaga keagamaan Islam di Indonesia menerima bantuan dari Arab Saudi untuk amunisi dakwah, itu fakta. Tetapi mengharapkan lebih dari itu, sebenarnya nyaris mustahil, Raja Salman tetaplah Raja Salman, dia hanyalah seorang raja di
Semenanjung yang sebagian besarnya berupa gurun pasir.

Seberapa besarpun dia berkuasa di sana, tetap saja kekuasaannya terbatas, bahkan nyaris tak punya kuasa apa pun di negeri Zamrud Khatulistiwa ini. Raja Salman bukan jelmaan dewa yang bisa mengubah rumput hijau dan gemericik air menjadi gurun pasir tandus dan beroase sejuk.

Untuk melindungi saudara seagamanya dari hukum di tanah kekuasaannya, ya, saudara sesama Muslim yang kebetulan berasal dari Indonesia dan berstatus buruh migran pun, belum tentu dia sanggup, dan selama ini terbukti tidak selalu sanggup. Kata tidak sanggup ini sudah diperhalus loh ya, daripada menggunakan kata tidak mau? Nanti dituduh pencemaran nama baik. Selebihnya, tentang harapan-harapan akan keuntungan ekonomi dan investasi itu biarlah dibahas para ekonom.

Sementara Ratusan ribu buruh migran yang sehari-hari terus dikungkung oleh ketakutan pada kekerasan fisik dan seksual tanpa tahu kemana mereka harus meminta keamanan di negeri yang berdasarkan syariat Islam ini. Di mana sedikitnya ada 40 TKI yang terancam hukuman mati dengan 4 orang yang sedang menunggu eksekusi.

Pemerintah Arab Saudi juga masih memiliki tanggungan wajib lain kepada bangsa Indonesia, baik wajib karena memang tanggung jawabnya (menurut logika hukum Indonesia) maupun wajib karena Raja Salman telah menjanjikannya, tentu kita sepakat, bahwa janji adalah hutang. Kewajiban-kewajiban itu antara lain adalah korban musibah runtuhnya crane pembangunan Masjidil Haram yang terjadi pada haru Jumat tanggal 11 September 2015 di mana pihak berwenang Saudi menyatakan bahwa sedikitnya 107 orang meninggal dan 238 terluka. Dari jumlah itu, sebanyak 12 jemaah haji asal Indonesia meninggal dan 49 orang luka-luka.

Melalui Menteri Urusan Haji Arab Saudi Bandar bin Muhammad Hajjar, pemerintah Saudi menjanjikan akan memberikan santunan sebesar 1 juta riyal setara Rp3,5 miliar bagi ahli waris dari korban meninggal. Sedangkan korban luka akan mendapat santunan sebesar 500 ribu riyal, setara Rp1,7 miliar.
Setahun lebih berlalu dan janji masih masih berupa janji dengan penjelasan masih diproses. Duta Besar Arab Saudi di Indonesia, Osama bin Muhammed Al-Shuaibi hingga kemarin pun masih sekedar bisa menjanjikan, tidak lebih.

Di tahun yang sama jamaah haji Indonesia juga mendapatkan musibah di Mina, di mana tercatat 127 orang tewas, terdiri dari 122 jemaah haji Indonesia dan 5 WNI yang mukim di Arab Saudi. Kita pun banyak mendengar janji untuk keluarga yang terkena musibah, yang hingga kini pun belum terwujud.
Janji lain? Haduh sudahlah jangan terlalu berharap dulu.

Raja Salman dan para pengeran itu memang kaya, termasuk kaya akan janji, tak perlu berdebat. Sebab kalau tidak kaya, mana mungkin mereka datang berrombongan sebanyak itu dengan pesawat yang sudah dipamerkan kemewahannya. Sekali lagi, mereka juga sejak lahir sudah bertetanggaan dengan Baitullah.

Jadi intinya adalah, semua pembicaraan tentang kunjungan Raja Salman dan para pangerannya adalah tentang menarik keuntungan, entah apa pun bentuknya. Maka mari kita doakan semoga kunjungan Raja Salman dan rombongan ini membawa keuntungan untuk banyak pihak, termasuk pihak-pihak yang selama ini menunggu janji.

Habib Rizieq Akan Penuhi Undangan Raja Salman

Kede Berita, Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud berencana akan mengunjungi Indonesia pada tanggal 1-9 Maret 2017. Dalam rangkaian agendanya, Raja Salman akan kunjungan kenegaraan di Jakarta pada 1-3 Maret dan setelahnya berlibur ke Bali pada 4-9 Maret.

Saat di Jakarta, Raja Salman akan menyambangi gedung MPR/DPR dan Masjid Istiqlal. Tempat selanjutnya yang akan didatangi yakni di Istana Bogor.

Dalam kunjungannya ke DPR-MPR, dikabarkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shibab dan para ulama GNPF MUI turut diundang.

"Ya benar. Kami diundang oleh DPR yang sudah berkoordinasi dengan protokoler Raja Salman. Tadi malam undangannya diterima. Insya Allah hadir," kata pengacara Habib Rizieq, Kapitra Ampera, Selasa (28/2/2017).

Kapitra yang juga turut diundang ke DPR akan mendengarkan pidato Raja Salman pada Kamis 2 Maret 2017. Dia melanjutkan, sebanyak 22 orang ulama dari GNPF diundang dalam acara tersebut.

"Ada Habib Rizieq, UBN (Ustaz Bachtiar Nasir), Ustaz Zaitun (Zaitun Rasmin, Waketum GNPF MUI), Al-Khattath (Sekjen FUI M Al-Khattath) dan lain-lain. Total 22 orang," tambah Kapitra.

Mendapatkan undangan tersebut, Kapitra mengaku senang dan sangat antusias menyambut kedatangan Raja Salman. Menurutnya, kedatangan Raja Salman sebagai eksistensi umat Islam di dunia.

"Ya ini kan rajanya orang Islam. Kita itu sebagai penguatan umat Islam karena selama ini umat Islam dianggap miskin, ternyata umat Islam kaya rajanya bawa uang. Ini penguatan tentang umat Islam yang selama ini termarginalkan dan tereliminasi oleh kekuasaan," katanya.

Saat ditanya persiapan esok, dia mengaku tidak ada persiapan khusus. Dia hanya berharap kedatangan Raja Salman memperkuat peran umat Islam dari berbagai aspek dari ekonomi sampai politik.

"Ya tidak ada persiapan. Kita bahagia ada kepastian umat Islam di dunia apalagi umat Islam di Indonesia terbesar. Lalu didatangi Raja kota suci yang menjaga kiblat umat Islam tentu kita merasa apresiasi dan excited. Mudah-mudahan kedatangan Raja ini semua kan peran umat Islam harus dari segala dimensi dari ekonomi sampai politik," tutupnya.

Kesaksian Rizieq telak sudutkan Ahok di kasus penistaan agama

Kede Berita, Jakarta - Persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama kembali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Pada Selasa (28/2) kemarin, sudah 12 kali persidangan digelar.

Pimpinan Ormas Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab, menjadi salah satu ahli yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU). Lebih kurang dua jam Rizieq memberikan kesaksiannya di persidangan. Bagi Rizieq, ini pertama kalinya dia bertemu langsung dengan Ahok, sapaan Basuki.

"Saya tidak pernah ketemu jadi baru hari ini saya tatap muka jadi saya tahunya dari media. Saya tidak pernah berhadapan dengan Ahok. Saya tidak kenal Ahok, saya tidak punya hubungan dengan Ahok. Saya datang ke sini bukan masalah Ahok dan Habib Rizieq, antara Ahok dengan FPI atau GNPF MUI enggak. Ini soal pidana antara Ahok dengan negara," ucap Rizieq membuka kesaksiannya.

Dalam keterangannya, Rizieq memastikan tindakan Ahok di Kepulauan Seribu beberapa waktu lalu jelas menistakan agama. Ahok menyinggung surat Al Maidah ayat 51 saat pidato di hadapan warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Apalagi, kata dia, ucapan serupa bukan kali ini saja Ahok lakukan.

"Ahok sengaja hina Alquran. Tanggal 21 September minta lawan politiknya untuk tidak pakai Al Maidah 51. Lalu pada tanggal 7 Oktober di Kompas TV dia mengklarifikasi pernyataannya tetapi malah menyebutkan orang yang memakai ayat Al Maidah 51 adalah rasis dan pengecut," kata Rizieq saat sidang berlangsung berlangsung, Selasa (28/2).

Mengacu pada dua waktu itu, Rizieq berkesimpulan Ahok bukan tanpa niat melakukan penodaan agama sebab dilakukan secara berulang-ulang. Termasuk yang terakhir dilihatnya di tayangan televisi Al Jazeera.

"Sebelum saya hadir di sidang ini, ada rekaman di TV Al Jazeera bahwa dia tidak jera dengan pernyataan beliau. Ada juga rekaman dalam rapat Pemprov DKI dengan lelucon wifi Al Maidah dengan password Kafir," ungkap Rizieq.

Rizieq juga menilai klarifikasi Ahok selama ini juga mengandung pernyataan penodaan agama juga. Seperti saat dia mengatakan memilih pemimpin tapi berdasarkan agama melanggar konstitusi.

"Baru-baru ini dia juga bilang memilih pemimpin berdasarkan agama itu melanggar hak konstitusi. Itu diatur dalam UUD. Lagi-lagi klarifikasi itu konsisten dengan penodaan agama," ungkap Rizieq.

Khusus untuk dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok di Kepulauan Seribu, Rizieq mengaku mengetahui rekaman video pidato Ahok saat beredar di masyarakat dan penyidik polisi memintanya memberikan kesaksian sebagai ahli.

"Tahu dari rekaman video yang beredar di masyarakat terdakwa di Kepulauan Seribu. Penyidik lalu memutar video yang susah diperiksa labfor Mabes Polri," tambahnya.

Rizieq menuturkan, video yang diputar oleh tim penyidik menggunakan laptop. Dia tak ingat berapa lama durasi itu diputar oleh penyidik yang jelas video tersebut cukup panjang. Lebih lanjut Rizieq mengatakan, gambar yang muncul dalam video rekaman itu menggambarkan terdakwa berdiri di antar sejumlah masyarakat di Kepulauan Seribu.

"Yang bersangkutan cerita soal perikanan. Tapi saya tidak fokus pada kalimat lain. Yang saya ingat apa yang tertuang di BAP. Saya minta ulang 'Jak jangan percaya sama orang.... 'biarpun setelah itu ada kalimat lain soal program nya," tutur Rizieq.

Melalui tayangan itu, Rizieq menilai ada 6 ungkapan yang bermasalah dalam pidato Ahok di Kepulauan Seribu.

"Pertama jangan percaya sama orang, siapapun yang disampaikan terdakwa. Artinya telah ajak masyarakat jangan percaya siapapun juga yang menggunakan surat Al Maidah Ayat 51 untuk memilih nonmuslim," kata Rizieq.

"Kedua, bahwa perkataan terdakwa dalam konteks Pilkada. Ketiga, dibohongi Al Maidah. Tentu maksudnya orang Islam yang hadir saat itu. Maksudnya dibohongi Al Maidah sebagai alat kebohongan tapi juga sumber kebohongan," lanjut Rizieq.

"Ketiga siapa yang bohong umat Islam, dalam pidato tersebut tidak sebut A atau B. Siapa orang yang dimaksud yang bilang jangan pilih pemimpin nonmuslim. Ini makna umum termasuk Rasulullah yang menyampaikan," sambung Rizieq.

Kemudian, kata Rizieq, yang keempat kata macam-macam tidak etis dan termasuk pelecehan termasuk Al Maidah itu sendiri. Kelima, kata takut masuk neraka. Menurut Rizieq, ini pertegas bahwa konteksnya adalah Pilkada. Keenam, kata-kata dibodohi makin mempertegas penodaan oleh terdakwa.

Rizieq menilai, pernyataan terdakwa Ahok itu bukan hanya penodaan terhadap Alquran saja. Tetapi juga Rasulullah, ulama dan semua umat Islam adat tidak memilih pemimpin non muslim.

"Ini bukan saja penodaan Alquran tapi juga rasul, ulama dan semua umat Islam agar jangan pilih pemimpin non muslim," bebernya.

Dia menambahkan, Ahok tak sepantasnya membahas ayat suci Alquran. Di kalangan umat Islam pun hanya orang-orang tertentu yang berhak menafsirkan Alquran. Cuma mereka yang memiliki pemahaman agama mendalam, yang boleh menafsirkan Alquran.

"Enggak usah bicara Alquran, itu bukan domainnya, orang-orang di luar Islam bicara Al quran. Orang Islam saja enggak semua boleh," kata Rizieq.

Rizieq juga menilai penghinaan terhadap agama lain dalam Islam jelas dilarang. Sehingga dia meyakini hal yang sama berlaku dalam ajaran agama lain.

"Banyak sekali ayat-ayat tentang mengajarkan untuk menghormati agama lain. Kalau ada umat Islam yang mencoba ganggu umat agama lain, justru Nabi akan memusuhi umatnya sendiri," ungkapnya.

Sebelum mengakhiri kesaksiannya, Rizieq menegaskan kehadirannya di ruang sidang tidak membawa dendam dan kebencian pribadi.

"Kehadiran saya di tempat ini tidak membawa dendam pribadi atau kebencian kepada siapapun. Saya hanya ingin mengatakan ajaran yang hak dari agama Islam," jelas pria berkacamata itu

Ratusan Mobil Mewah Pengantar Rombongan Raja Salman


Kede Berita, Jakarta - Parkir khusus untuk kelas very-very important person (VVIP) di Bandara Halim Perdanakusuma telah dipenuhi jajaran mobil premium untuk menyambut rombongan Raja Saudi Arabia Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Mobil dengan rata-rata berwarna hitam dan putih itu didominasi oleh kelas sedan dari Jerman, Mercedes-Benz. Segmen E-Class mendominasi mobil yang akan membawa rombongan itu menuju Istana Bogor dan juga DPR RI di Senaya, Jakarta Selatan. Presiden Joko Widodo akan menyambut langsung Raja Salman sejak keluar pesawat Kerajaan Sudi Arabia.

Toyota Alphard seri terbaru pun akan ikut ambil bagian mengantar rombongan keluarga dan para menteri kerajaan. Tak hanya itu, ada sekitar 20 mobil jenis angkut barang untuk mengangkut seluruh barang yang dibawa oleh pihak kerajaan. Sejak kemarin, pihak protokoler telah menyiapkan sekitar 300 mobil premium, sedan dengan mayoritas Mercedes-Benz yang diparkirkan di Parkir Timur, Senayan, Jakarta Selatan.


Sementara itu, untuk tumpangan Raja Salman, pihak kerajaan langsung memboyong kendaraan dari jazirah Arab. Selama kunjungannya, Raja Arab memboyong dua kendaraan mewahnya dari Arab, yakni Mercedes-Benz S600 Guard seri Maybach. Tidak hanya satu, Salman membawa dua kendaraannya, dan sudah berada di Denpasar sejak 18 Februari 2017 lalu.

Mercedes-Maybach S600 Guard sudah mulai dikenal sekira 2014. Sejak pertama diluncurkan mobil ini diklaim sebagai mobil penumpang pertama dengan tingkat perlindungan tertinggi. Bahkan, menjadi kendaraan pertama yang disertifikasi dengan VR10 tingkat perlindungan tertinggi balistik untuk kendaraan non militer.

Selain kuat secara keseluruhan, Mercedes juga memberi banyak kenyamanan saat penumpak memasuki kabin. Kabin terasa lebih luas, karena memiliki panjang 5.453 mm dan jarak antar sumbu roda, 3.365 mm. 20 cm lebih besar di kedua dimensi tersebut aripada seri S-Class Sallon.

Mercedes-Maybach S600 Guard, ditunjang dengan mesin V12 memakai turbocharge ganda berkubikasi hampir 6000cc, serta bertransmisi otomatis 7G-TRONIC untuk menghadirkan konsumsi rendah di bahan bakar, namun tetap dapat berakselerasi. Mesin dipercaya dapat mencapai 530 tk dengan  torsi puncak 830 Nm pada putaran 1.900 rpm. Untuk kecepatan maksimal, dapat mencapai 160 kpj yang dibatasi secara elektrik. (pit)

Beri Laporan Palsu ke Kim Jong-Un, 5 Pejabat Korut Dieksekusi

Kede Berita, Pyongyang - Otoritas Korea Utara (Korut) kembali mengeksekusi mati para pejabatnya. Sedikitnya lima pejabat keamanan Korut dieksekusi mati dengan senjata antipesawat.

Informasi itu diungkapkan oleh dua anggota parlemen Korea Selatan (Korsel) yang telah mendapat briefing dari Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS), seperti dilansir CNN, Rabu (1/3/2017). Tidak disebut lebih lanjut kapan eksekusi mati itu dilakukan. Dituturkan salah satu anggota parlemen Korsel Kim Byung-Kee kepada wartawan, para pejabat itu dieksekusi mati karena ketahuan memberikan laporan palsu kepada pemimpin Korut, Kim Jong-Un.

Identitas para pejabat yang dieksekusi mati tidak diketahui pasti. Namun Kim Byung-Kee menyebut, para pejabat itu berada di posisi setingkat wakil menteri dan pernah bekerja di bawah Kepala Kementerian Keamanan Negara Kim Won-Hong yang baru saja dipecat.

"Kim Won-Hong yang menjabat kepala keamanan negara, berstatus tahanan rumah setelah penyelidikan dilakukan dan lebih dari lima pejabat setingkat wakil menteri yang bekerja di bawahnya, telah dieksekusi mati dengan senjata antipesawat," tutur Kim Byung-Kee.

"Eksekusi mati para pejabat lainnya masih bisa terjadi, seiring penyelidikan masih terus berlanjut," imbuhnya.

Kementerian Keamanan Negara Korut secara efektif merupakan dinas intelijen negara komunis itu. Kementerian itu juga mengoperasikan kamp kerja paksa dan melakukan pengintaian domestik terhadap para pekerja dan warga Korut.

"Kementerian itu mengawasi dan memantau publik dan para pejabat partai (komunis). Terdeteksi bahwa laporan palsu diberikan kepada Kim Jong-Un. Kim Jong-Un marah atas temuan ini dan menempatkan Kim Won-Hong dalam status tahanan rumah dan memerintahkan eksekusi mati lima orang," terang anggota parlemen Korsel lainnya, Lee Cheol-Woo.

Tidak hanya itu, Kim Jong-Un juga memerintahkan pemindahan patung mendiang ayahnya, Kim Jong-Il, dari kompleks kementerian sebagai hukuman. "Kim Jong-Un memerintahkan pemindahkan patung Kim Jong-Il dari Kementerian Keamanan Negara karena mereka tidak pantas memiliki patung itu,"
sebut Lee Cheol-Woo.

Otoritas Korut selama ini membantah keberadaan kamp kerja paksa. Namun Kementerian Keuangan Amerika Serikat (AS) menyatakan Kim Won-Hong mengarahkan dan mengatur setiap aktivitas di kamp kerja paksa itu, termasuk pemukulan, pemaksaan kelaparan, kekerasan seksual, aborsi paksa dan membunuh bayi yang baru lahir. Kementerian Keamanan Negara melapor langsung kepada Kim Jong-Un.

Pengacara Ahok Tak Ajukan Pertanyaan ke Habib Rizieq

Kede Berita, Jakarta - Tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak mengajukan pertanyaan ke Habib Rizieq Syihab yang dihadirkan sebagai ahli dalam persidangan. Rizieq hanya mendapat pertanyaan dari majelis hakim dan jaksa.

"Tidak ada," ujar salah satu anggota tim penasihat hukum Ahok menjawab pertanyaan majelis hakim dalam sidang lanjutan di auditorium Kementan, Jl RM Harsono, Ragunan, Jaksel, Selasa (28/2/2017).

Rizieq dalam persidangan menyebut Ahok telah menodai agama karena menyebut surat Al-Maidah ayat 51. Ahok disebut Rizieq juga menempatkan surat Al-Maidah sebagai alat kebohongan dalam konteks kepentingan pilkada.

"Tidak hanya alat kebohongan, tapi sumber kebohongan. Ini yang kita nyatakan sebagai penodaan agama," tutur Rizieq.

Nuansa politik saat Ahok bicara di hadapan warga Kepulauan Seribu menurut Rizieq sangat terang benderang. Ahok menurutnya menyelipkan kata-kata terkait pemilihan kepala daerah.

"Kata-kata 'nggak pilih saya' ini memperjelas omongan dalam konteks pilkada," sebutnya.

Dalam sidang, Rizieq juga menyebut dugaan penodaan agama yang dilakukan Ahok sebelum kasus pidato di Kepulauan Seribu masuk ke proses hukum. Ahok kata Rizieq kerap menyinggung surat Al-Maidah ayat 51.

"Ada lagi rekaman pernyataan terdakwa dalam rapat Pemprov DKI Jakarta yang lagi heboh sekarang di tengah masyarakat dengan lelucon yaitu mengusulkan membuat WiFi milik Pemprov DKI bernama Al-Maidah dengan password kafir," sambungnya.

Pada saat sidang dibuka sekitar pukul 09.10 WIB, tim pengacara Ahok memang mengajukan keberatan atas dipilihnya Rizieq sebagai ahli yang didengar keterangannya dalam persidangan. Tapi protes ini dimentahkan tim jaksa.

"Habib Rizieq pernah dijatuhi hukuman dua kali. Beliau adalah residivis," ujar pengacara Ahok, Humphrey Djemat.

Humphrey juga membahas status tersangka Rizieq serta sejumlah laporan dugaan pidana terhadap Rizieq. "Sepanjang yang kami ketahui, ada 3 laporan," sebut Humprey hingga akhirnya majelis hakim tetap melanjutkan persidangan.

Di Sidang Ahok, Habib Rizieq Jelaskan Arti Aulia di Al-Maidah 51

Kede Berita, Jakarta - Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab yang dihadirkan sebagai saksi ahli agama di sidang dugaan penistaan agama dengan terdakwa Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjelaskan maksud kata 'aulia' dalam surat Al-Maidah ayat 51. Menurut Rizieq, ahli tafsir salaf sepakat bahwa kata aulia setidaknya memiliki lima pengertian.

Hal tersebut disampaikan Rizieq saat bersaksi di Auditorium Kementerian Pertanian, Jl RM Harsono, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2017). Lima pengertian tersebut antara lain teman setia, orang kepercayaan, penolong, pelindung, dan pemimpin.

"Semua ahli tafsir salaf, saya katakan salaf maksudnya klasik. Semua ahli tafsir salaf sepakat apakah itu diartikan teman setia, orang kepercayaan, penolong, pelindung, pemimpin, semua sepakat bahwa ayat tersebut sah dijadikan dalil haramnya orang kafir sebagai pemimpin bagi umat Islam," jelas Rizieq.

Rizieq menjelaskan, pemimpin punya arti lebih tinggi dibanding penafsiran lainnya. Ia mencontohkan, ketika seseorang menjadi pemimpin ia otomatis menjadi teman dekat. Namun tidak berlaku sebaliknya.

"Kenapa mereka tidak berbeda pendapat, pertama kalau menjadi orang setia atau orang kepercayaan saja tidak boleh, apalagi jadi pemimpin. Kenapa? Setiap teman setia belum tentu jadi pemimpin, tapi setiap pemimpin wajib jadi teman setia orang yang dipimpinnya," ujar Rizieq.

"Pemimpin harus jadi teman setia rakyatnya. Begitu pun dalam konteks orang kepercayaan. Jadi pemimpin ini artinya lebih tinggi. Kalau jadi pelindung dan penolong umat Islam saja tidak boleh, apalagi jadi pemimpin," jelasnya.

Di tengah teror bom Bandung, sosok Bripda Ismi curi perhatian


Kede Berita, Jakarta - Kota Bandung dihebohkan aksi bom di Lapangan Pandawa. Pelaku meledakkan bom dan membakar lantai 2 kantor kelurahan. Aksinya digagalkan polisi, pelaku tewas.

Di tengah-tengah aksi penanganan teror itu, sesosok Polwan cantik menyedot perhatian netizen. Bahkan foto-foto Brigadir Dua Ismi Aisyah dengan cepat beredar di media sosial. Banyak yang memuji kehadiran Polwan cantik itu.

Ismi tampak menenteng kamera DSLR di TKP. Dia mendokumentasikan penanganan kejadian teror tersebut.

Sosok Ismi sebagai Polwan cantik beberapa kali jadi pemberitaan. Sehari-hari dara manis ini bertugas sebagai Aspri Kapolda Jabar. Dia Instagram pun Ismi cukup populer.



Kunjungan Raja Arab Jadi Kejutan Setelah 47 Tahun Silam

Kede Berita, Jakarta - Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz‎ Al Saud ke Indonesia menjadi kejutan  bagi pemerintah. Kunjungan Raja Arab Saudi ini pertama kalinya setelah 47 tahun penguasa negara di Timur Tengah itu mengunjungi Indonesia.

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Adi Prayitno mengatakan, kunjungan Raja Salman ke Indonesia sangat erat kaitannya dengan situasi politik global yang cenderung kurang menguntungkan Arab Saudi dan Timur Tengah. Terutama setelah Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Donald Trump memproteksi AS dari negara-negara yang dianggap mengancam keamananan AS‎.

"‎Padahal, presiden Indonesia mulai dari Gus Dur hingga Jokowi, hilir mudik datang ke tanah Arab melakukan kunjungan kenegaraan. Namun baru kali ini, Raja Arab baru berkenan bertandang ke Indonesia," ujar Adi dalam perbincangannya dengan media melalui telepon, Senin (27/2/2017).

Menurutnya kesamaan agama diharapkan menjadi perekat diplomatik untuk dilakukan hubungan bilateral dua negara yang semakin mesra. Sejauh ini, kata dia meskipun sama-sama beragama Islam, Indonesia tidak pernah menjadikan Arab sebagai kiblat utama politik.

Sebaliknya, lanjut dia Arab tidak pernah menjadikan Indonesia sebagai partner terdekat yang bisa diajak sekutu. Maka itu, kunjungan Raja Salman dianggap cukup vital untuk mengajak Arab Saudi kerja sama di sektor strategis seperti bidang ekonomi, pendidikan dan pariwisata.

Kapolda Jabar: Bom Panci di Bandung Berdaya Ledak Rendah

Kede Berita, Jakarta - Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Anton Charliyan mengatakan seorang pelaku meledakkan bom panci low explosive (berdaya ledak rendah) di Taman Pandawa lalu bersembunyi di Kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung. "Bom panci low explosive diledakkan salah satu pelaku," kata Anton kepada wartawan di lokasi, Senin (27/2/2017).

Setelah meledakkan bom panci, pelaku kemudian lari bersembunyi di kantor kelurahan Arjuna yang berjarak 50 meter dari Taman Pandawa. Menurut Anton, dari informasi yang dihimpun, pelaku menuntut agar sejumlah orang yang ditahan oleh Detasemen Khusus Antiteror dilepaskan.

"Tuntutannya (pelaku) ingin melepaskan tahanan-tahanan yang di Densus," kata Anton.

Kapolda Anton mengimbau masyarakat tetap tenang karena saat ini pelaku sudah terkepung. Saat ini tim dari Polda Jabar telah berhasil mengepung tempat persembunyian pelaku.

"Di sekitar TKP sudah kami kirimkan tim tertutup. Kami mengimbau masyarakat dan media untuk tidak mendekat," kata Anton.

Tiga Cara Alami Dapatkan Bokong yang Kencang

Kede Berita, Kesehatan, Dewasa - Memiliki bokong yang indah adalah dambaan bagi wanita. Selain itu, memiliki bokong yang kencang menjadi idaman bagi setiap wanita.

Seringkali wanita mengambilkan tindakan instan untuk mendapatkan bokong yang kencang dengan melakukan operasi atau perawatan khusus lainnya. Padahal terdapat cara alami yang bisa membuat anda memiliki bokong yang kencang.

Mengutip Boldsky berikut tiga cara alami miliki bokong yang kencang.

1. Berenang
Berenang adalah salah satu latihan terbaik yang disarankan dokter untuk menurunkan berat badan. Tapi berenang juga membuat anda membentuk bokong anda terlihat lebih berisi dan kencang. Luangkan waktu selama setengah jam berenang setiap hari agar mendapatkan hasil yang lebih baik. Anda bisa memiliki bokong yang kencang seperi Kim Kadarshian.

2. Squat Jump 
Squat jump merupakan gerakan olahraga yang baik dilakukan. Olahrga yang menggerakkan otot utama pada bagian paha dan betis pada kecepatan tertentu. Membantu memperkuat pantat, pinggul dan otot paha secara luas. Melakukan hal ini selama sekitar 20 kali di setiap hari bisa membuat anda memiliki bokong yang kencang.

3. Berlari 
Bukan hanya untuk menurunkan berat badan, lari juga membantu dalam mengencangkan otot-otot pantat. Sekali lagi, berlari membantu dalam memberikan hasil yang lebih baik untuk bokong Anda.

Golkar: Ada Kekuatan Politik dan Ekonomi Lindungi Ahok

Kede Berita, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali mengolok-olok Surat Al Maidah Ayat 1. Ucapan Ahok bermula saat pidato di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, pada 27 September 2016.

Kemudian, saat rapat bersama jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta, Ahok mengolok-olok surat Al Maidah sebagai akun wifi dengan password kafir. Apa yang dilakukan Ahok itu pun diyakini tidak akan berhenti dan terus-menerus akan dilakukan.

"Itu dapat terjadi disebabkan karena dua hal," kata politikus Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia kepada Media, Minggu (26/2/2017).

Pertama, jauh di awal dan berulang kali juga sudah dia sampaikan bahwa Ahok memang memiliki agenda khusus untuk mendiskreditkan dan melemahkan Islam dari kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

Ahok kata dia, melakukannya secara sistematis mulai dari tulisan di buku, sesi interview, isi pidato, dan ucapan spontannya. "Ahok pun tentu tidaklah sendirian," ujarnya.

Kenekatan Ahok itu kata dia, muncul pasti karena ada dukungan pula dari kekuatan politik dan ekonomi yang juga tidak suka Islam. "Mereka berusaha memaksakan ideologi dan keyakinan tertentu yang tak sesuai dengan mayoritas rakyat Indonesia," ungkapnya.

Sebelumnya, Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) bakal melaporkan bukti Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang kembali mengolok-olok Surat Al Maidah Ayat 51 ke majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara (PN Jakut).

Bukti itu akan disampaikan ACTA ke persidangan kasus penistaan agama dengan terdakwa Ahok pada S‎elasa 28 Februari 2017.

"Kita akan sampaikan hari Selasa yang akan datang, kita akan sampaikan, lewat surat," kata Pembina ACTA Habiburokhman di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Bukti baru itu berupa ‎video berdurasi satu menit itu menampilkan jajaran Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta yang sedang melangsungkan rapat. Dalam video itu, Ahok menyinggung soal Surat Al Maidah Ayat 1 sebagai nama akun wifi dengan password kafir.

Ucapan Ahok di Youtube yang mengolok-olok Surat Al Maidah Ayat 51 sebagai nama akun Wifi itu beberapa hari lalu sudah dilaporkan dua orang pengacara, ‎Damai Hari Lubis dan Eggi Sudjana ke Badan Reserse dan Kriminal Polri.

Habiburokhman berharap, majelis hakim PN Jakut bisa mempertimbangkan bukti baru itu dalam memutuskan kasus penistaan agama yang menyeret Ahok itu.

"Dengan terbuktinya dia melakukan pidana lain yang sejenis, maka yang di PN Jakarta Utara seharusnya menjadi pertimbangan bagi majelis hakim untuk tegas, keras terhadap Ahok ini. Ini orang jangan dibiarkan keliaran ke mana-ke mana, ini orang harus dipenjara, harus ditahan," ucapnya.

Pengertian Wahabi, Virus Dalam Islam

Kede Berita - Kalau kalian melihat model Islam dengan cara-cara yang tidak Islami seperti tidak mensholatkan jenazah pendukung Ahok, itulah yang dinamakan virus Wahabi.

Wahabi atau Wahabisme adalah aliran dalam Islam yang puritan. Diambil dari nama tokohnya Muhammad bin abdul Wahab. Paham Wahabi adalah paham yang dianut kerajaan Saudi Arabia dan disebarkan ke seluruh dunia.

Jadi jangan kaget jika mereka yang terkena virus itu menjadi sumbu pendek dan gagal paham akut. Mereka menjadi zombie yang tidak mampu menggunakan logika berfikir dengan benar dan pada tingkat yang lebih parah menjadi tidak manusiawi.

Triliunan rupiah dana disebarkan ke seluruh dunia untuk menyebarkan paham ini. Tujuannya membentuk kelompok beragama yang bodoh sehingga mudah dicucuk hidungnya. Dengan begitu mereka akan mudah disetir untuk merusak negara dari dalam.

Tafsir ayat dan hadis diselewengkan, buku-buku dipalsukan. Mereka adalah senjata penghancur massal yang dibiayai oleh Amerika, Israel dan koalisinya dari negara Timur Tengah.

Tidak perlu senjata nuklir untuk menguasai Libya, Suriah, Irak, Afghanistan dan Nigeria. Cukup bentuk organisasi bernama Alqaeda, ISIS, Front al Nusra, Boko Haram dan mereka akan merusak tatanan negara yang ingin dikuasai. Di dalam negeri mereka punya nama lain yaitu HTI, FPI, FUI, MMI dan lain sebagainya.

Ketika satu negara dikuasai, maka sumber daya alam negara itu akan dikeruk habis dan dijual melalui makelar2 internasional.

Ada dua keuntungan memelihara Wahabi ini sebagai mesin perang yang murah meriah. Satu, penjualan senjata akan meningkat. Dan dua, harta jarahan yang bisa dijual berlipat.

Indonesia mungkin belum separah negara2 di Timur Tengah dan Afrika yang luluh lantak, tapi tanda-tanda menuju kesana sudah terlihat jelas. Salah satunya dengan kebodohan berdasarkan fanatisme dengan tidak menshalatkan jenazah yang terindikasi pendukung Ahok.

Tanda2 lain adalah pemujaan yang tinggi kepada ulama mereka, kebanggaan terhadap golongan, mudah tersinggung, mimpi indah tentang surga dan banyak lagi yang menandakan akal mereka yang lemah. Pengetahuan agama mereka instan dan didapat dari guru mereka yang juga instan.

Ada satu hal yang tampak jelas menandakan kelemahan logika berfikir mereka. Mereka selalu menggaungkan konsep khilafah, tapi memuja negara pendana mereka yang monarkhi.

Freeport VS Pemerintahan Indonesia

Kede Berita - Menyaksikan pertarungan PT Freeport melawan pemerintah Indonesia ini memang mengasyikkan. Freeport sejak tahun 1967, menikmati betul fasilitas yang diberikan oleh Presiden kedua Indonesia, Soeharto, dalam bentuk Kontrak Karya. Kontrak Karya ini memungkinkan PT Freeport Indonesia untuk mengatur segala macam operasional mereka termasuk keuangan dan pemerintah tidak boleh ikut campur dalam pelaksanaannya.

Dalam artian sederhana, "Hei pemerintah, lu diem aja entar gua bagi deh keuntungannya. Kalo ada untung lho ya.." Bertahun2 seperti itu dan kita tidak punya kontrol terhadap sumber daya alam kita.
Kemudian datanglah Jokowi..

Dengan Jonan Menteri ESDM sebagai panglima perangnya, maka permainanpun berubah. Jonan memaksa PT Freeport untuk mengubah perjanjian Kontrak Karya yang selama ini dinikmati Freeport menjadi ijin pertambangan biasa, sama seperti ijin pertambangan perusahaan lainnya.

Dengan ijin pertambangan biasa itu, maka ada kemungkinan pemerintah Indonesia bisa menguasai (divestasi) saham Freeport sampai 51 persen. Dalam artian, Freeport satu saat akan menjadi milik kita.

Freeport ternyata tidak menyerah. Mereka memakai jurus lama - yang dulu selalu berhasil mereka lakukan - yaitu jika pemerintah Indonesia macam2, maka mereka akan memecati pegawai2nya.

Kenapa dulu pemerintah takut ? Yah, selain "selalu ada uang dibalik batu", juga yang ditakutkan adalah multiplier effect atau dampak sistemiknya.

Ratusan ribu pegawai yang selama ini mencari makan di PT Freeport akan dipecat dan itu menciptakan banyak pengangguran. Ketika banyak yang ngaggur, maka akan berdampak pada ekonomi di Papua. Ketika ekonomi lemah, maka akan diciptakan kerusuhan2 kecil yang akan diperbesar di sana. Ini memang akal licik yang selalu dipakai mereka..

Saat ini ada lebih dari 23 ribu karyawan dan privatisasinya yang bergantung pada Freeport. Dan ketika mereka dipecat -dengan alasan penghematan karena Freeport sudah tidak boleh lagi ekspor konsentrat- maka para karyawan itu akan digiring untuk protes ke pemerintah.

Dan ini sudah terjadi. 300 karyawan dikabarkan sudah dipecat Freeport. Dan mereka akhirnya berdemo di kantor bupati dan DPRD Mimika, meminta pemerintah untuk membuka kembali ijin ekspor konsentrat Freeport supaya bisa kembali bekerja. Licik, bukan?

Mimika sekarang bergolak. Ribuan personel aparat sudah diturunkan kesana untuk menjaga wilayah. Ada kemungkinan demo2 akan terus dilanjutkan, untuk memaksa pemerintah membuka kembali keran ekspor konsentrat yang selama ini menjadi sumber makan PT Freeport Indonesia.

Apakah Menteri Jonan akan mundur dan kembali membiarkan PT Freeport seperti biasanya? Ataukah ia melawan dengan menghadapi potensi resiko besar yang akan menggoyangkan keamanan?
Sementara itu kabar terbaru, Ketum PBNU KH Said Agil Siradj sudah mengatakan siap berdiri di belakang pemerintah Indonesia dalam menghadapi Freeport.

Siti Aisyah Dibayar Rp1,2 Juta untuk Lelucon Maut terhadap Kim Jong-nam

Kede Berita, Kuala Lumpur - Siti Aisyah, 25, wanita Indonesia yang jadi tersangka pembunuhan Kim Jong-nam, 46, kakak tiri diktator Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, mengaku dibayar 400 ringgit atau sekitar Rp1,2 juta oleh seseorang. Duit itu upah untuk adegan lelucon yang membuat Kim Jong-nam tewas.

Siti tidak tahu jika adegan lelucon berbayar itu untuk membunuh Kim Jong-nam. Dia juga tidak tahu jika orang yang jadi target serangan dalam adegan lelucon itu adalah  abang tiri Kim Jong-un.

”Dia hanya mengatakan secara umum bahwa seseorang memintanya untuk melakukan kegiatan ini. Dia hanya mengatakan secara umum bahwa dia bertemu dengan beberapa orang yang tampaknya orang Jepang atau Korea,” kata Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Andriano Erwin, dalam konferensi pers di Kuala Lumpur setelah menemui Siti, pada Sabtu (25/2/2017).

Diplomat Indonesia itu melakukan pertemuan dengan Siti selama 30 menit. Siti, kata dia, berpesan agar orangtuanya tidak mengunjunginya di tahanan di Malaysia.

“Menurut dia, ada orang yang memberinya 400 ringgit untuk melakukan kegiatan ini. Dia hanya mengatakan bahwa dia diberi sejenis minyak, seperti baby oil (minyak bayi),” ujar Erwin, seperti dikutip AP.

Kepolisian Diraja Malaysia mengonfirmasi bahwa minyak bayi itu sebenarnya agen VX, racun mematikan yang dikategorikan PBB sebagai senjata pemusnah massal. Agen atau gas VX pada umumnya hanya diproduksi di fasilitas militer di negara tertentu.

Meski demikian, Kepolisian Diraja Malaysia sebelumnya menyatakan Siti hanya berperan mengalihkan perhatian Kim Jong-nam yang diserang dari belakang oleh tersangka lainnya, yakni Doan Thi Huong, 28, wanita asal Vietnam. Keterangan awal ini mengacu pada rekaman CCTV di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA)2, Malaysia, tempat Kim Jong-nam diserang.

Doan pula yang terekam mengoleskan cairan yang diduga racun VX ke wajah Kim Jong-nam. Hal itu diperkuat pernyataan polisi bahwa Doan terkontaminasi racun VX, di mana wanita Vietnam ini mengalami muntah-muntah.

Kim Jong-nam diserang di KLIA2 pada 13 Februari lalu, ketika menunggu penerbangan ke Macau, China. Korban meninggal ketika dalam perjalanan menuju rumah sakit terdekat dari bandara. Sehari setelah serangan atau pada 14 Februari, Doan ditangkap polisi. Sedangkan Siti, ditangkap pada 15 Februari di sebuah kamar hotel.

Keluarga Kerajaan Arab Sewa 360 Mobil Mewah Selama Berlibur di Bali


Kede Berita, Denpasara - Kedatangan Raja Salman bin Abdul Aziz ke Bali membawa berkah tersendiri karena selama berlibur di Bali keluarga Kerajaan Arab Saudi ini telah menyewa 360 mobil mewah. Kendaraan mewah berupa sedan dan minibus tersebut akan digunakan keluarga kerajaan beserta rombongan selama di Pulau Dewata.

“Mereka telah menyewa mobil kepada anggota kami itu ada 360 kendaraan mewah. Jenis mobilnya Alphard dan Mercy. Untuk biayanya saya kurang tahu,” ungkap Kepala Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Ikatan agen tour dan perjalanan Indonesia), I Ketut Ardana, di Denpasar, Sabtu (25/2/2017).

Selain itu juga ada 20 bus siter dan 45 truk. Dia menjelaskan bahwa kendaraan tersebut sudah tiba di Bali sejak 16 Februari 2016 lalu. “ Sudah-sudah datang semuanya. Bukan dari Bali lah, dari luar semua itu,” katanya.

Pihaknya menjelaskan, bahwa 45 truk yang disewa tersebut untuk mengangkut barang-barang Raja Salman dan menteri-mentrinya serta pangeran.

“Untuk mobil Raja Salman, mereka telah membawa sendiri. Mobilnya anti peluru, dan itu juga sudah tiba di Bali,” ungkapnya.

Seperti dikabarkan sebelumnya bahwa orang nomer satu di Kerajaan Arab Saudi ini akan berlibur di Bali selama lima hari yang dimulai sejak  4-9 Maret 2017. Saat ditanya akan kemana saja rute Raja Arab Saudi ini, Ketut Ardana mengaku belum mengetahuinya. “Kami belum tahu agendanya beliau kemana saja,” pungkasnya.

Kembali Nistakan Agama, Polri Diminta Tegas Terhadap Ahok

Kede Berita, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak‎ mengaku mengapresiasi langkah masyarakat yang melaporkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena diduga mengolok-olok Surat Al Maidah.

Menurut Dahnil, langkah masyarakat tersebut dianggap cara yang terbaik, dibanding cara-cara yang dilakukan di luar konstitusi. "Berharap pihak kepolisian bisa memproses dengan cara yang baik dan berkeadilan‎," tutur Dahnil saat dihubungi Media, Sabtu (25/2/2017).

Terkait laporan yang dilayangkan kembali terhadap Ahok, Dahnil berharap masyarakat menyerahkan sepenuhnya proses hukum itu kepada Polri. Ia berharap masyarakat, khususnya umat Islam tidak melakukan tindakan di luar koridor hukum.

Dahnil berpendapat, laporan yang kembali dilakukan terhadap Ahok mengindikasikan bahwa Ahok dianggap memiliki niat mengolok-olok Al Maidah. Ia berharap laporan ini menjadi pertimbangan hakim untuk memutuskan perkara penistaan agama yang tengah disidangkan.

"Laporan peristiwa tersebut juga disampaikan kepada Jaksa penuntut Umum untuk menjadi fakta Penguat bahwa Ahok memang memiliki niat sistematis menghina dan mengolok-olok agama," ujarnya.

Diketahui, Damai Hari Lubis dan Eggi Sudjana melaporkan ucapan Ahok di Youtube yang mengolok-olok surat Al Maidah ayat 51 sebagai nama akun Wifi.

Adapun video berdurasi satu menit itu menampilkan jajaran pemerintahan provinsi DKI Jakarta yang sedang melangsungkan rapat. Dalam video itu, Ahok menyinggung soal surat Al Maidah Ayat 1 sebagai nama akun Wifi dengan password kafir.

Fahri Hamzah sebut etika Jokowi hancur karena satu mobil dengan Ahok

Kede Berita, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyayangkan momen Presiden Joko Widodo (Jokowi) satu mobil dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau perkembangan proyek pembangunan simpang susun Semanggi dan stasiun bawah tanah mass rapid transit (MRT) pada Rabu (23/2) kemarin. Kritik ini karena Ahok berstatus terdakwa kasus penistaan agama.

"Ngundang presiden, benar enggak itu? Katanya presiden ngajak dia naik ke mobil dinas presiden, bener enggak itu? Itu kan enggak benar juga. Presiden harus mengerti rasa etika dong, Basuki kan lagi jadi terdakwa, di atas tersangka loh, terdakwa," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (24/2).

Jokowi seharusnya tidak semobil dengan Ahok karena bisa merusak etikanya sebagai Presiden. Apalagi, Ahok tengah menjadi kontestan di Pilgub DKI 2017.

"Jadi rasa etika Jokowi hancur sebetulnya di situ, itu disayangkan sekali. Harusnya Pak Jokowi punya etika yang benar. Ini lagi Pilkada kok, kan dia harusnya enggak usah terlibat yang begini," tegasnya.

Fahri menganggap sikap Jokowi yang satu mobil untuk meninjau sejumlah proyek di Jakarta itu sebagai kampanye. Kejadian itu, lanjutnya, akan menimbulkan persepsi buruk di masyarakat karena seorang terdakwa bisa bebas berkomunikasi dan menumpang mobil dinas Presiden.

"Presiden harus benar cara meletakkan dirinya itu, terus ini ninjau proyek. Itu semua dianggap kampanye dan saya juga anggap itu kampanye," tegasnya.

"Itu makanya ini yang disebut rasa keadilan itu hilang di sini, orang melihat ada yang jadi pesakitan yang petantang-petenteng. Orang sudah jadi terdakwa bicara sama presiden, masuk mobil presiden dan presiden seperti enggak melihat apa-apa," tandasnya.

JK Ragukan Tito Soal Dugaan Aliran Dana Bantuan untuk ISIS

Kede Berita, Jakarta -- Wakil Presiden Jusuf Kalla meragukan dugaan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang menyebut penyidik menemukan aliran dana Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) ke kelompok pendukung ISIS di Turki.

Kalla mengatakan, ISIS adalah kelompok teror yang memiliki sumber daya materi melimpah. Menurutnya, organisasi yang bertanggung jawab atas serangkaian teror di berbagai belahan dunia itu tidak lagi membutuhkan bantuan dana.

"Sangat tidak logis orang-orang di Indonesia membantu ISIS, karena ISIS adalah organisasi teroris yang paling kaya," ujar Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (24/2).

Kalla mengatakan, ISIS pernah mempunyai ladang minyak dan kompleks khusus untuk menyimpan uang. Namun, gempuran koalisi pimpinan Amerika Serikat perlahan memusnahkan sumber daya ISIS tersebut.

"Saya yakin tidak ada gunanya orang Indonesia membantu ISIS. Untuk apa? ISIS lebih kaya dari orang yang ingin membantu mereka," kata dia.

Sebelumnya Tito mengatakan, penyidik menemukan indikasi pengiriman dana dari GNPF MUI ke Turki. Dugaan itu muncul pada kasus penyalahgunaan dana Yayasan Keadilan untuk Semua..

Kasus itu sudah menjerat ketua yayasan tersebut, Adnin Armas, menjadi tersangka. Kasus itu bermula ketika kepolisian menemukan bukti awal pencarian dana yayasan sebesar lebih dari Rp1 miliar oleh seorang pegawai Bank BNI Syariah bernama Islahudin Akbar.

Islahudin, kata Tito, mengirimkan uang itu kepada Ketua GNPF MUI, Bachtiar Nasir. Pencarian dan pengiriman uang itu disebut Tito melanggar UU 28/2004 tentang Yayasan. Dalam kasus ini Bachtiar masih diperiksa sebagai saksi.

Bachtiar pernah berkata, ia mengelola uang Rp3 miliar untuk penyelenggaraan aksi 411 dan 212 tahun lalu.

Rahasia Besar Di Balik Freeport

Kede Berita - Freeport yang kita ketahui saat ini adalah perusahaan raksasa yang mempunyai hak untuk mengelola tambang tembaga, emas, dan perak di dataran tinggi Mimika, Papua. Menurut catatan, kandungan emas di Papua adalah yang terbesar di dunia, sedangkan kandungan tembaganya menempati urutan ketiga di dunia.

Banyak cerita beredar soal bagaimana awal mulanya Freeport sampai mengantongi ijin puluhan tahun untuk mengekplorasi kekayaan alam di Papua tersebut. Salah satunya adalah seperti di bawah ini:

Pada sekitar tahun 1961, Presiden Soekarno gencar merevisi kontrak pengelolaan minyak dan tambang-tambang asing di Indonesia. Minimal sebanyak 60 persen dari keuntungan perusahaan minyak asing harus menjadi jatah rakyat Indonesia. Namun kebanyakan dari mereka, gerah dengan peraturan itu. Akibatnya, skenario jahat para elite dunia akhirnya mulai direncanakan terhadap negeri tercinta, Indonesia.

Pada akhir tahun 1996 lalu, sebuah artikel yang ditulis oleh seorang penulis Lisa Pease yang dimuat dalam majalah Probe membuat gempar masyarakat dunia. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC. Judul tulisan tersebut adalah “JFK, Indonesia, CIA and Freeport“. Walau dominasi Freeport atas “gunung emas” di Papua telah dimulai sejak tahun 1967, namun kiprahnya di negeri ini ternyata sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya.

Dalam tulisannya, Lisa Pease mendapatkan temuan jika Freeport Sulphur, demikian nama perusahaan itu awalnya, nyaris bangkrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba pada tahun 1959. Saat itu di Kuba, Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista. Oleh Castro, seluruh perusahaan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya dari Kuba, akhirnya terkena imbasnya. Maka terjadi ketegangan di Kuba. Menurut Lisa Pease, berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Fidel Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.

Ditengah situasi yang penuh ketidakpastian, pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur melakukan pertemuan dengan Direktur pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jacques Dozy di tahun 1936.

Uniknya, laporan itu sebenarnya sudah dianggap tidak berguna dan tersimpan selama bertahun-tahun begitu saja di perpustakaan Belanda. Namun, Van Gruisen tertarik dengan laporan penelitian yang sudah berdebu itu dan kemudian membacanya. Dengan berapi-api, Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport Sulphur itu jika selain memaparkan tentang keindahan alamnya, Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah.

Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, kandungan bijih tembaga yang ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, jadi tidak tersembunyi di dalam tanah. Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan yang sudah di depan mata.

Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Penelitiannya ini kelak ditulisnya dalam sebuah buku berjudul The Conquest of Cooper Mountain.

Forbes Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar, yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi karena semua harta karun itu telah terhampar di permukaan tanah. Dari udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari. Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak.

Dia melaporkan lewat kabel temuan itu kepada Presiden Freeport, Bob Hills di New York, Amerika Serikat. Dia menyebut dari areal 14 hektar, hanya satu hektar tanpa bijih tembaga. Sedangkan kedalaman baru mencapai seratus meter.

Setelah menganalisis laporan Wilson, konsultan tambang Freeport memperkirakan akan mendapat 13 juta ton di atas permukaan dan 14 ton di bawah tanah dengan kedalaman seratus meter. Perlu sekitar USD 60 juta dolar untuk mengeksplorasi kawasan itu.

Ongkos produksi juga ditaksir mencapai USD 16 sen per pon dan harga jual USD 35 sen per pon. Dengan begitu, Freeport menduga modal investasi akan balik dalam tiga tahun. Laporan ini kini tersimpan di National Archieve, Washington DC, Amerika Serikat.

Namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba. Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda telah memanas dan Soekarno malah mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.

Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John Fitzgerald Kennedy (JFK) agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah sepertinya mendukung Soekarno. Kennedy mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II, terpaksa mengalah dan mundur dari Irian Barat.

Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Sebab jika saja Belanda mengetahui fakta sesungguhnya, maka nilai bantuan Marshall Plan yang diterimanya dari AS tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai emas yang ada di gunung tersebut.

Dampak dari sikap Belanda untuk mundur dari Irian Barat menyebabkan perjanjian kerjasama dengan East Borneo Company mentah kembali. Para pemimpin Freeport jelas marah besar. Apalagi mendengar Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia. Semua ini jelas harus dihentikan.

Segalanya berubah seratus delapan puluh derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Presiden AS, John F Kennedy ditembak saat bersama istrinya di mobil kap terbuka. Banyak kalangan menyatakan penembakan Kennedy merupakan sebuah konspirasi besar menyangkut kepentingan kaum Globalis yang hendak mempertahankan hegemoninya atas kebijakan politik di Amerika.
Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya.

Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, termasuk dalam kampanye pemilihan presiden AS tahun 1964, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport. Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia. Selain kaitannya dengan Freeport, Long juga memimpin Texaco, yang membawahi Caltex (patungan dengan Standard Oil of California). Augustus C.Long juga menjabat chairman Presbyterian Hospital Board dan Penasehat CIA (Central Intelligence Agency) di kepresidenan AS untuk masalah luar negeri.

Soekarno pada tahun 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yang mengharuskan 60 persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini. Augustus C.Long amat marah terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya. Mungkin suatu kebetulan yang ajaib, Augustus C. Long juga aktif di Presbysterian Hospital di New York, dimana dia pernah dua kali menjadi presidennya (1961-1962). Sudah bukan rahasia umum lagi jika tempat ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh-tokoh CIA.

Lisa Pease dengan cermat menelusuri riwayat kehidupan tokoh ini. Antara tahun 1964 sampai 1970, Long pensiun sementara sebagai pemimpin Texaco. Apa saja yang dilakukan orang ini dalam masa itu, yang di Indonesia dikenal sebagai “masa yang paling krusial”.

Lisa Pease mendapatkan data jika pada Maret 1965, Augustus C. Long terpilih sebagai Direktur Chemical Bank, salah satu perusahaan Rockefeller. Pada bulan Agustus 1965, Long diangkat menjadi anggota dewan penasehat intelejen kepresidenan AS untuk masalah luar negeri. Badan ini memiliki pengaruh sangat besar untuk menentukan operasi rahasia AS di negara-negara tertentu. Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend.

Menurut pengamat sejarah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Asvi Marwan Adam, Soekarno benar-benar ingin sumber daya alam Indonesia dikelola oleh anak bangsa sendiri. Asvi juga menuturkan, sebuah arsip di Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta mengungkapkan pada 15 Desember 1965 sebuah tim dipimpin oleh Chaerul Saleh di Istana Cipanas sedang membahas nasionalisasi perusahaan asing di Indonesia.

Soeharto yang pro-pemodal asing, datang ke sana menumpang helikopter. Dia menyatakan kepada peserta rapat, bahwa dia dan Angkatan Darat tidak setuju rencana nasionalisasi perusahaan asing itu. “Soeharto sangat berani saat itu, Bung Karno juga tidak pernah memerintahkan seperti itu,” kata Asvi. Sebelum tahun 1965, seorang taipan dari Amerika Serikat menemui Soekarno. Pengusaha itu menyatakan keinginannya berinvestasi di Papua. Namun Soekarno menolak secara halus. “Saya sepakat dan itu tawaran menarik. Tapi tidak untuk saat ini, coba tawarkan kepada generasi setelah saya,” ujar Asvi menirukan jawaban Soekarno.

Soekarno berencana modal asing baru masuk Indonesia 20 tahun lagi, setelah putra-putri Indonesia siap mengelola. Dia tidak mau perusahaan luar negeri masuk, sedangkan orang Indonesia masih memiliki pengetahuan nol tentang alam mereka sendiri. Oleh karenanya sebagai persiapan, Soekarno mengirim banyak mahasiswa belajar ke negara-negara lain.

Soekarno boleh saja membuat tembok penghalang untuk asing dan mempersiapkan calon pengelola negara. Namun Asvi menjelaskan bahwa usaha pihak luar yang bernafsu ingin mendongkel kekuasaan Soekarno, tidak kalah kuat.

Setahun sebelumnya yaitu pada tahun 1964, seorang peneliti diberi akses untuk membuka dokumen penting Departemen Luar Negeri Pakistan dan menemukan surat dari duta besar Pakistan di Eropa. Dalam surat per Desember 1964, diplomat itu menyampaikan informasi rahasia dari intel Belanda yang mengatakan bahwa dalam waktu dekat, Indonesia akan beralih ke Barat. Lisa menjelaskan maksud dari informasi itu adalah akan terjadi kudeta di Indonesia oleh partai komunis. Sebab itu, angkatan darat memiliki alasan kuat untuk menamatkan Partai Komunis Indonesia (PKI), setelah itu membuat Soekarno menjadi tahanan.

Salah satu bukti sebuah telegram rahasia Cinpac 342, 21 Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan ada pertemuan para penglima tinggi dan pejabat Angkatan Darat Indonesia membahas rencana darurat itu, bila Presiden Soekarno meninggal. Namun kelompok yang dipimpin Jenderal Soeharto tersebut ternyata bergerak lebih jauh dari rencana itu. Jenderal Soeharto justru mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan.

Mantan pejabat CIA, Ralph Mc Gehee, juga pernah bersaksi bahwa semuanya itu memang benar adanya. Maka dibuatlah PKI sebagai kambing hitam sebagai tersangka pembunuhan 7 Dewan Jenderal yang pro Soekarno melalui Gerakan 30 September yang didalangi oleh PKI, atau dikenal oleh pro-Soeharto sebagai “G-30/S-PKI” dan disebut juga sebagai Gestapu (Gerakan Tiga Puluh) September oleh pro-Soekarno.

Setelah pecahnya peristiwa Gerakan 30 September 1965, keadaan negara Indonesia berubah total. Terjadi kudeta yang telah direncanakan dengan “memelintir dan mengubah” isi Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) 1966, yang pada akhirnya isi dari surat perintah itu disalahartikan. Dalam Supersemar, Soekarno sebenarnya hanya memberi mandat untuk mengatasi keadaan negara yang kacau-balau kepada Soeharto, bukan justru menjadikannya menjadi seorang presiden.

Dalam artikel berjudul "JFK, Indonesia, CIA, and Freeport" yang diterbitkan majalah Probe edisi Maret-April 1996, Lisa Pease menulis bahwa akhirnya pada awal November 1965, satu bulan setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno (yang dikenal juga sebagai 7 dewan Jenderal yang dibunuh PKI), Forbes Wilson mendapat telpon dari Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams, yang menanyakan, “Apakah Freeport sudah siap untuk mengekplorasi gunung emas di Irian Barat?”

Lisa Pease mendapatkan jawabannya. Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. Oleh karenanya, usaha Freeport untuk masuk ke Indonesia akan semakin mudah. Beberapa elit Indonesia yang dimaksud pada era itu diantaranya adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan pada saat itu, Ibnu Soetowo . Sedangkan Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam angkatan darat, karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka.

Selain itu, beredar satu nama yaitu Julius Tahija. Julius Tahija berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Dalam bisnis ia menjadi pelopor dalam keterlibatan pengusaha lokal dalam perusahaan multinasional lainnya, antara lain terlibat dalam PT Faroka, PT Procter & Gambler (Inggris), PT Filma, PT Samudera Indonesia, Bank Niaga, termasuk Freeport Indonesia.

Pada tahun 1967 dilakukan juga pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing (PMA) pada 1967 yaitu UU no 1/1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didiktekan oleh Rockefeller, seorang Bilderberger, dan disahkan tahun 1967. Maka, Freeport menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto, tepatnya pada 7 April 1967. Sejak detik itu, akhirnya Indonesia menjadi negara yang sangat tergantung terhadap Amerika, hingga kini, dan mungkin untuk selamanya.

Freeport diperkirakan menginvestasikan 75 hingga 100 juta dolar AS. Penandatanganan bertempat di Departemen Pertambangan, dengan Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Pertambangan Ir. Slamet Bratanata dan Freeport oleh Robert C. Hills (Presiden Freeport Shulpur) dan Forbes K. Wilson (Presiden Freeport Indonesia), anak perusahan yang dibuat untuk kepentingan ini. Disaksikan pula oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Marshall Green. Freeport mendapat hak konsensi lahan penambangan seluas 10.908 hektar untuk kontrak selama 30 tahun terhitung sejak kegiatan komersial pertama dilakukan. Pada Desember 1972 pengapalan 10.000 ton tembaga pertama kali dilakukan dengan tujuan Jepang.

Dari penandatanganan kontrak inilah yang kemudian menjadi dasar penyusunan Undang-Undang Pertambangan No. 11 Tahun 1967 yang disahkan pada Desember 1967. Inilah kali pertama kontrak pertambangan yang baru dibuat. Jika di zaman Soekarno kontrak-kontrak dengan perusahaan asing selalu menguntungkan Indonesia, maka sejak Soeharto berkuasa, kontrak-kontrak seperti itu malah merugikan Indonesia.

Setelah itu juga ikut ditandatangani kontrak eksplorasi nikel di pulau Irian Barat dan di area Waigee Sentani oleh PT Pacific Nickel Indonesia dan Kementerian Pertambangan Republik Indonesia. Perjanjian dilakukan oleh E. OF Veelen (Koninklijke Hoogovens), Soemantri Brodjonegoro (yaitu Menteri Pertambangan RI selanjutnya yang menggantikan Ir. Slamet Bratanata) dan RD Ryan (U.S. Steel). Pacific Nickel Indonesia adalah perusahaan yang didirikan oleh Dutch Koninklijke Hoogovens, Wm. H. MÃœLLER, US Steel, Lawsont Mining dan Sherritt Gordon Mines Ltd.

Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport mengandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone memiliki saham di Bechtel, sedangkan mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sebagai konsultan internasional di tahun 1978. Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik Jim Bob Moffet dan menjadi perusahaan raksasa dunia dengan laba lebih dari 1,5 miliar dollar AS pertahun.

Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley, menulis sebuah buku berjudul “Grasberg” setebal 384 halaman dan memaparkan jika tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit terbesar di dunia, sedangkan untuk bijih tembaganya menempati urutan ketiga terbesar didunia. Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS dan masih akan menguntungkan untuk 45 tahun ke depan. Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika biaya produksi tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang ada di Irian Barat itu merupakan yang termurah di dunia.
Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa-pipa raksasa dan kuat dari Tambang Grasberg (Grasberg Mine) atau Tembagapura sepanjang 100 kilometer langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika.

Menurut kesaksian seorang reporter CNN yang diizinkan meliput areal tambang emas Freeport dari udara. Dengan helikopter ia meliput gunung emas tersebut yang ditahun 1990-an sudah berubah menjadi lembah yang dalam. Semua emas, perak, dan tembaga yang ada di gunung tersebut telah dibawa kabur ke Amerika, meninggalkan limbah beracun yang mencemari sungai-sungai dan tanah-tanah orang Papua hingga ratusan tahun ke depan. Dan menurut penelitian Greenpeace, Operasi Freeport-McMoran di Papua telah membuang lebih dari 200.000 ton tailing perharinya ke sungai Otomina dan Aikwa, yang kemudian mengalir ke Laut Arafuru.

Freeport juga merupakan ladang uang haram bagi para pejabat negeri ini, dari sipil hingga militer. Sejak 1967 sampai sekarang, tambang emas terbesar di dunia itu menjadi tambang pribadi mereka untuk memperkaya diri sendiri dan keluarganya. Freeport-McMoran sendiri telah menganggarkan dana untuk itu yang walau jumlahnya sangat besar bagi kita, namun bagi mereka terbilang kecil karena jumlah laba dari tambang itu memang sangat dahsyat.

Itu pula yang menjadi salah satu sebab, siapapun yang akan menjadi presiden Indonesia kedepannya, tak akan pernah mampu untuk mengubah perjanjian ini dan keadaan ini. Karena, jika presiden Indonesia siapapun dia, mulai berani mengutak-atik tambang-tambang para elite dunia, maka mereka akan menggunakan seluruh kekuatan politik dengan media dan militernya yang sangat kuat di dunia, dengan cara menggoyang kekuasaan Presiden Indonesia.

Ketika Dana Untuk Demo Ahok Tersesat Ke Turki, Untuk Siapa Sesungguhnya ?

Kede Berita, Jakarta - Tak terbayang memikirkan wajah-wajah sebagian umat muslim yang sudah merogoh koceknya dan menyumbangkan sepeser uangnya demi perjuangan yang bertajuk “Aksi Bela Islam. ” Goal mereka adalah menurunkan Ahok dari kursi Gubernur dan menyeretnya ke penjara karena dianggap telah menistakan agama Islam.

Lalu, terdengarlah kabar kurang sedap. Dana tersebut ternyata tersesat ke Turki. Apa urusannya dengan Turki ? Apa hubungannya Turki dengan Ahok ? Inilah yang sedang diselidiki dan didalami. Seperti dilansir dari laman news.detik.com, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan Polri telah menemukan bukti transfer dana sebesar Rp 1 miliar dari Bachtiar Nasir ke Turki. Hal ini terkait dengan kasus penyelewengan dana Yayasan Keadilan untuk Semua.

“Uang ini, setelah ditarik oleh IL (Islahuddin Akbar) sebanyak di atas Rp 1 miliar, kemudian diserahkan kepada Bachtiar Nasir. Sebagian digunakan untuk kegiatan menurut yang bersangkutan. Sebagian lagi kita melihat dari slip bukti transfer dikirim kepada Turki. Ini yang kita dalami,” kata Tito saat raker dengan Komisi III DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/2/2017).

Untuk siapa dana 1 milyar itu sesungguhnya ? Hingga saat ini kepolisian belum mengetahui dana yang dikirim ke Turki digunakan untuk kegiatan apa. Menurut Tito, ada media internasional yang menyebutkan bahwa tersebut diberikan kepada satu kelompok di Suriah.

“Apa hubungannya bisa sampai ke Suriah? Menurut klaim media internasional yang di Suriah, ini ada hubungannya dengan ISIS,” ujar Tito.

Sebelumnya, kepolisian menyelidiki dugaan bantuan logistik dari Yayasan Bantuan Kemanusiaan Indonesia (Indonesian Humanitarian Relief/IHR Foundation) tersimpan di gudang milik pemberontak Suriah.

“Begitu kita tarik ke belakang, ternyata ada aliran dana dari Bachtiar Nasir ini. Asalnya dari Yayasan Keadilan untuk Semua,” jelas Tito.

Di pengujung tahun lalu, tersebar video yang memperlihatkan warga sipil Aleppo menemukan gudang logistik berupa makanan dan minuman yang dikirim dari Indonesia dan ditinggalkan oleh kelompok teroris dan pemberontak Jays Al-Islam. Pada dus logistik tersebut terlihat label bertulisan ‘IHR’.


Siapakah Jays Al-Islam ? Jaysh Al-Islam yang memiliki arti “Tentara Islam” terbentuk dari 60 kelompok militan di Suriah dan mengklaim memiliki 25.000 pejuang yang bersedia mengambil alih kekuasaan ISIS dan rezim Suriah. Jadi, Kelompok ini memerangi kedua belah pihak, yakni ISIS dan pemerintahan Bashar al-Assad. Kelompok Jays Al-Islam dipimpin komandannya yang bernama Sheikh Zahran Aloush. Kelompok ini didanai oleh Arab Saudi dan dilatih dari militer Pakistan. Sebelum berubah menjadi Jays AL-Islam, Sheikh Zahran Aloush adalah pemimpin atau pendiri Liwa al-Islam yang memiliki arti “Brigade Islam.”Aksi teror Liwa Al-Islam adalah pemboman yang dilakukan di Damaskus Juli 2012 lalu. Akibat pemboman ini menewaskan Menteri Pertahanan Suriah, Dawoud Rajiha, Deputi Menteri Pertahanan dan Asisten Wakil Presiden. Pada 29 September 2013, faksi-faksi pemberontak Suriah, termasuk di dalamnya Liwa al-Islam menggabungkan diri dalam kelompok baru, Jays Al-Islam.

Pada medio 2015 lalu, Jays Al-Islam pernah unjuk kekuatan. Seperti dilansir The Mirror, sebuah video menunjukan sebuah parade militer yang besar. Tank dan prajurit berjejeran mendemonstrasikan pertempuran bersenjata. Video itu telah diposting di Youtube. Dalam video tersebut diperlihatkan, lebih dari 1.700 pejuang di wilayah Ghouta, dekat ibukota Damaskus, telah dinyatakan lulus dari pelatihan militer. Upacara pelantikan mereka dihadiri oleh komandan Tentara Islam itu, Sheikh Zahran Aloush.

Nah, kembali ke tanah air. Balik lagi ke pertanyaan semula ? Apa hubungannya dana 1 miliar digelontorkan Bachtiar Nasir ke Turki ? Lantas bagaimana pula bantuan kemanusiaan dari rakyat muslim tanah air bisa tersesat ke tangan Jays Al-Islam ? Adakah hubungannya dengan organisasi teroris ini atau untuk bantuan kemanusiaan pengungsi Suriah. Pun, misalnya diberikan untuk pengungsi Suriah bisa dikatakan pemberian dana tersebut melenceng dari rencana awal. Alias tidak sesuai peruntukan dan tujuannya. Inilah yang perlu digali lebih jauh oleh aparat kepolisian.